-
SANGGAR JABAL LAMPUNG
Sanggar Kesenian dan pendidikan
-
JABAL TECH
Unit Produksi Sanggar Jabal
Lakon wek-wek
WEK WEK
Kekuasaan yang otoriter dan dihegemoni itu terjadi sejak
lama
Wek-Wek “ Semua orang sudah pada membebek”.
Sebuah bingkai situasi dan kondisi masyarakat, yakni masyarakat bebek yang
digiring sesuka hati kemana suka oleh penguasanya.
Kekerasan, diskriminasi,
pemaksaan, penindasan, dan kesewenang-wenangan pun terjadi, dan berlangsung
hingga kini.
Dalam skala kecil atau
besar, dalam bentuk psychis bakkan fisik, dalam lingkungan penguasa ataupun
jelata. Dalam wacana sosial, politik, ekonomi, juga budaya. Dengan cara-cara
yang tersembunyi dan yang paling terang-terangan
Kekuasaan yang otoriter
dimana segala milik rakyat selalau ingin dikuasai dan dihegemoni. Ketika
masyarakat harus dibungkam dan suaranya harus disamaratakan sampai segalanya
akan berbicara dan berbahasa “wek-wek”
JABAL Teater Tanggamus SMK Nurul Falah Pugung
Belajar Bernafas
Selain kami harus bersyukur
kepada Allah swt karena berhasil menyuguhkan kepada penonton, kami mencoba
kulonuwun untuk mempersembahkan sesuatu kepada anda dengan membawa nama baru
JABAL Teater.
Tidak banyak yang mendasari
proses penggarapan wek-wek ini, apakah masih bisa kami menjadi ‘badai’ bukan
Cuma ‘percik ombak’ di keluasan samudera ?
Kami tak menjanjikan apa-apa
dari pertunjukan ini. Namun apapun yang kurang dan yang lebih dari suguhan ini
sepenuhnya kami persilahkan kepada penonton sekalian untuk menikmatinya. Monggo
!
........... Rasa syukur kami kepada Allah SWT dan
Terima kasih kepada :
Kepala SMK Nurul Falah, Ketua YPI PP Nurul Falah,
Bapak Ust. H. Junaedi. AR, Kepala Dinas Pendidikan Kab.
Tanggamus, Dewan Kesenian Tanggamus, MKKS SMK Tanggamus,
Bapak Indra Prisma, Bapak H. Mailan Bastari,
Mas Jalu Mapang, Mas Yudi, Taman Budaya Lampung,
STKIP M Pringsewu, Profecy Art, CV. Prameswari, Celtic
Pringsewu,
Al-Fatih Pringsewu, Apotik Ibnu Sina, Indosat,
Mas Ibeng, Mas Ari Lindu, Mas Dono Faturahman,
Keluarga Besar Teater Eska Yogyakarta,
teman-teman Teater Bumm Pringsewu,
Para Pemeran
Gareng MUHOLADUN
Semar AMRI
IRAWAN
Petruk DENI
PURNAMA
Mbok Berek HAYATUN
SOFIA NAINI
Perempuan DEWI
WULANDARI
YEYEN
AYU AGUSTIN
MULYANI
SITI
ALFIYAH
SYARI’AH
HERIYANI
Para Pendukung
Penata Musik JABAL’s
MUSIC
Pemusik WAHIDUN
AMSIRUDIN
ANSORI
INDRA
NAHRUDIN
Penata Artistik SUBADRI
Stage Manajer M.
THOLIB
Penata Rias HERIYANI
Penata Lampu SUTARI
SUPRIYANTO
Naskah IWAN
SIMATUPANG
Sutradara MUHOLADUN
Supervisor MAMAM
BAYZURI
ARI
LINDU
Barisan Produksi
Produser GENDON
NOVI ANTONI
Produser Pelaksana DEWI
WULANDARI
Sekretaris HAYATUN
SOFIA NAINI
Bendahara KIPTIYATUN
Humas A.
TOHIR
Publikasi & Dokumentasi MULYANI
Konsumsi ALISAH
Transportasi AMSIRUDIN
Dari JABAL teater
untuk anda,
di tahun 2010
Produksi empat, Maret 2010
“ PERTAUBATAN NYI LUDIRAH “
Naskah :
Achmad Munjid
Sutradara
: Amri Irawan
Produksi
lima, Juli 2010
“ UPACARA 12 “
Naskah :
Maman Bayzuri
Sutradara
: Muholadun
Tentang Teater Jabal Tanggamus
JABAL teater TANGGAMUS
“Bagi anak, hidup adalah bermain dalam gelak
tawa penuh kemerdekaan, kepolosan dan kebebasan. Hidup adalah memperhatikan dan
mempelajari, mengagumi dan mengenali, mencoba-coba dan menjelajahi berbagai hal
yang baru serta terus beradaptasi pada roda kehidupan di muka bumi. Masa
anak-nak adalah untuk membangun persahabatan dan persaudaran dengan teman
sebayanya, orang dewasa dan lingkungan sekitarnya.
Dan itulah perdamaian yang kita
impikan.”
Teater Jabal pada awalnya timbul
ketika pentas peringatan HUT RI di kampung Gunung Tiga Desa Tanjung Agung Tahun
2003. Berawal dari sini kemudian Teater Jabal menjadi sebuah tempat dimana anak
dapat menemukan kreatifitas di lingkungannya sendiri dan alam sebagai
laboratorium untuk mempelajari berbagai hal. Di bawah naungan lembaga
pendidikan SMK Nurul Falah Gunung Tiga, teater Jabal yang resmi berdiri awal tahun
2009 ini seiring berlangsungnya kondisi lingkungan sosial Indonesia yang tidak
menguntungkan dan semakin keras bagi tumbuh kembangnya anak, hal ini membuat
kami merasa perlu mengembangkan isu perdamaian yang akan menjadi bekal penting
dalam sebuah proses pendewasaan anak damping kami. Isu tersebut kemudian makin
jauh kami jabarkan dalam proses kratif kami semua. Proses selalu kami coba
termasuk menawarkan kemungkinan-kemungkinan di tengah ketidakmungkinan, karena
ini adalah sebuah proses membuka cakrawala.
Membuka cakrawala adalah hal yang
selalu tertinggal dalam proses pendidikan kita dan tingkat apresiasi
mengakibatkan terjadinya degradasi moral di Indonesia selama ini. Bagi kami
membuka cakrawala adalah awal dari mengetahui. Dari pengetahuan penghargaan terbangun dan saling menghargai adalah modal
awal dari sebuah
proses. Terciptanya perdamaian. Hal
inilah yang menjadi sebuah karakter proses pencarian kreatifitas, tanpa
mengesampingkan kultur budaya, dan seni tradisional yang ada di lingkungan anak
kami.
Teater Jabal menuntun mereka
untuk belajar dan memetik banyak hal di lingkungannya sebagai referensi dan
tidak dipaksa untuk berakting, kecuali bermain menjadi seseorang yang bukan
dirinya. Dan yang kami inginkan adalah melempar “teater yang mudah” ini sebagai wacana publik sehingga semakin
terbukanya kemungkinan teater sekolah menjadi seni pertunjukan yang mampu
mengolah, mengasah dan membina kreatifitas anak. Sehingga teater tidak akan
menjadi sesuatu yang tidak mustahil di manapun.
Maman Bayzuri
Pendiri/Supervisorwww.facebook.com/teater.jabal